Monday, July 19, 2004

Telkom & Indosat belum final soal interkoneksi

Bisnis Indonesia / 20 Juli 04

JAKARTA (Bisnis): Telkom dan Indosat belum mencapai kesepakatan soal tarif interkoneksi menyusul keluarnya lisensi modern kedua perusahaan yang mengacu pada format duopoli.
Assitent Vice Prisident Network Business PT Telkom Sarwoto Atmosoetarno mengakui kedua perusahaan itu telah melakukan pembicaraan masalah interkoneksi karena dengan persoalan interkoneksi dengan format lama sudah tidak sesuai lagi dan perlu ditinjau ulang.
"Kami masih terus melakukan pembicaraan dengan Indosat soal interkoneksi. Namun hingga kini kami masih belum ketemu mengenai tarif bila menggunakan jaringan yang dimiliki masing-masing," ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Sesuai dengan pelaksanaan format duopoli di sektor telekomunikasi, Telkom telah mendapat lisensi modern untuk jasa sambungan langsung internasional dengan kode akses 007. Seiring dengan pemberian lisensi SLI itu, Indosat juga memperoleh lisensi modern jasa sambungan langsung jarak jauh (SLJJ). Lisensi modern kepada Indosat itu tertuang melalui Kepmen Perhubungan nomor KP.203 tahun 2004.
SK yang ditetapkan di Jakarta pada 21 Mei 2004 tersebut mengatur tentang izin penyelenggaraan jaringan tetap dan penyelenggaraan jasa teleponi dasar PT Indosat Tbk termasuk penyelenggaraan jasa SLJJ dengan kode akses 011.
Menurut Sarwoto, Telkom sebenarnya juga berminat untuk menggunakan jaringan interkoneksi yang dimiliki Indosat terutama untuk akses internasional. "Jadi kami masih terus berbicara dengan Indosat. Jadi tidak hanya soal interkoneksi SLJJ Indosat, tapi juga SLI Telkom. Namun soal tarif interkoneksi itu masih belum tercapai kesepakatan," tandasnya tanpa bersedia menyebut tarif yang ditawarkan masing-masing.
Pertengahan Agustus
Berbeda dengan Sarwoto, Senior Vice President East Regional Office PT Indosat Sony Teguh Trilaksono menyatakan kesiapan perusahaan itu untuk meluncurkan layanan SLJJ dengan kode akses 011 di enam kota besar di Indonesia pertengahan Agustus. "Kesiapan layanan baru itu karena Indosat dan Telkom sudah mencapai kesepakatan pada pertemuan di Bogor pada 7-9 Juli lalu," tuturnya di Batu, Malang akhir pekan lalu.
Sebelum layanan SLJJ Indosat beroperasi, kata Sony, Indosat dan Telkom akan melakukan penandatanganan PKS (perjanjian kerja sama) pada awal Agustus mendatang. PKS itu akan mengatur masalah interkoneksi.
Sedangkan September, tanbahnya, layanan SLJJ Indosat akan diperluas ke-15 kota lainnya. "Yang pasti target kita SLJJ 011 bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia," katanya.
Sony menambahkan penyelenggaraan jasa telekomunikasi saat ini sudah tidak bisa otonom, namun harus saling kerja sama. "Bisnis telekomunikasi ujungnya akan saling bergantung. Dengan keterbukaan antara Indosat dan Telkom, kedua perusahaan bisa saling membantu dan memberikan solusi."
Menurut dia, ada tiga pilar untuk kerja sama Indosat dan Telkom. Pertama, pengembangan jaringan. Artinya kedua perusahaan itu sepakat untuk saling menggunakan jaringan infrastrukturnya. Kedua, maksimalisasi jaringan Telkom dan Indosat dan terakhir mengenai jaringan untuk bisnis SLI.
"Intinya, kedua perusahaan akan berbagi kapasitas dengan target utama bisa melakukan efisiensi secara nasional dengan prinsipnya saling menguntungkan."
Untuk di regional Jatim, tambahnya, konsep kerja sama yang juga disebut swap and share capasity ini sudah akan dilakukan di jalur Sumaker (Surabaya, Malang dan Kertosono). Di jalur itu, Telkom dan Indosat akan saling menggunakan jaringan yang ada dengan kompensasi tertentu yang masih akan dirumuskan formatnya.
"Begitu juga bisnis SLI. Nantinya Telkom akan menggunakan gateway yang dimiliki Indosat untuk SLI tanpa harus menggunakan jaringan di Singapura ataupun Hongkong sehingga pada akhirnya devisa negara akan lebih dihemat dan tidak harus disedot negara lain," katanya. (ard/fh) 


 

No comments: