Sunday, July 25, 2004

Kualitas MOS Tergantung Pengawasan

Minggu, 06 Juli 2003

Pikiran Rakyat (http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0703/06/05.htm)

SRI SUSANTI, Kelas II SMU Plus Assalaam Bandung. Kata "siswa baru" sudah tidak asing lagi bagi sekolah-sekolah. Karena oleh merekalah, semua sekolah dipusingkan, khususnya sekolah-sekolah swasta yang paling bingung kalau sudah menghadapi tahun ajaran baru. Sekolah swasta harus banting tulang ke sana kemari agar bisa menyerap banyak siswa baru.
Sudah dipusingkan dengan mencari, eh mereka juga dipusingkan dengan bagaimana cara mendidik dari awal siswa yang sudah masuk. Untuk mengatasi hal tersebut seiring dengan program pemerintah khususnya dalam bidang pendidikan yaitu diadakannya penataran atau MOPD maupun Mapras. Semuanya bertujuan untuk memperkenalkan wawasan wiyatamandala kepada siswa-siswa baru agar mengenal lebih dekat sekolah yang dimasukinya.
Dalam masa-masa penataran atau MOPD maupun Mapras tersebut sering kali calon siswa direpotkan dengan tugas-tugas yang diberikan kakak kelasnya, tetapi hal tersebut sebenarnya baik karena bertujuan melatih siswa agar berdisiplin dan bertanggung jawab. baik kepada dirinya maupun kepada lembaga yang dimasukinya. Walaupun tidak dimungkiri terkadang sarana perkenalan ini dijadikan ajang balas dendam oleh kakak kelasnya, bahasa kerennya "dulu gua dikerjain kakak kelas, nah sekarang gua udah jadi kakak kelas, sekarang lu semua gua kejain hehe...."
Masalah yang timbul dalam masa perkenalan tersebut yaitu mungkin adanya yang cedera bahkan ada yang sampai meninggal. Mungkin tak karena keteledoran kakaknya ataupun keteledoran siswa barunya. Akan tetapi karena saya juga pernah seperti itu. Menurut saya, masa perkenalan itu harus ada karena bisa saling mengenal antara siswa baru atau antara siswa baru dan kakak kelasnya bahkan dengan gurunya, jadi hal ini merupakan kenang-kenangan yang tidak dapat saya lupakan. 
NURAINI T.W. Kelas I-5 SMU Santa Angela Bandung. Masa orientasi bagi siswa-siswi kelas satu baru itu penting, soalnya siswa-siswi tersebut belum mengenal lingkungan sekolahnya yang baru. Sebagai contoh, informasi mengenai kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM), Wawasan Wiyatamandala, seharusnya diberikan oleh guru yang mengerti dalam hal tersebut.
Sementara hal-hal yang biasanya dilakukan oleh kakak kelas bertujuan baik. Tujuannya adalah agar adik kelas mendapatkan banyak teman, baik teman satu angkatan maupun beda angkatan. Selain itu untuk meminimalkan jarak antara kakak kelas dan adik kelas. Juga melatih siswa-siswi baru agar meninggalkan kebiasaan buruk siswa yang lama, supaya beradaptasi di lingkungan sekolah yang baru dengan perilaku yang baik juga.
Jadi saya mengambil simpulan, bahwa Masa Orientasi Siswa (MOS) sangat bermanfaat bagi siswa-siswi kelas satu asalkan penyelenggaraannya terarah dengan benar dan memenuhi batas-batas Hak Asasi Manusia. 
LUQMAN SATRIA MANGALA, Kelas I-9 SMUN 3 Bandung.Kegiatan orientasi tiap sekolah berbeda-beda. Ada yang kegiatannya positif dan ada yang kegiatannya kurang baik. Biasanya kegiatan orientasi yang ada di bawah pengawasan pihak sekolah berjalan baik dan tidak ada masalah.
Namun, kegiatan yang tidak di bawah pengawasan pihak sekolah sering terjadi hal-hal yang menyimpang dan membahayakan para siswa. Jadi, baik atau tidaknya kegiatan orientasi sekolah bergantung pada pengawasan pihak sekolah karena pihak sekolahlah yang bertanggung jawab atas murid-muridnya di sekolah. 
RISSA MUSTIKAWATI, Kelas 1 SMUN 6 Bandung. MOS atau masa orientasi siswa yang diselenggarakan oleh setiap sekolah pada tahun ajaran baru sepertinya sudah menjadi tradisi dan pintu gerbang utama yang harus dilewati oleh semua siswa baru. Sepintas yang terbayang dalam benak para siswa baru apabila mendengar kata "masa orientasi" adalah hal-hal yang negatif seperti senioritas, disuruh ini itu yang tidak bermanfaat yang sama sekali tidak dibenarkan dalam kegiatan MOS.
Apabila kita lihat kebenarannya, MOS ternyata berisi hal-hal positif. Misalnya pemberian pengetahuan tentang kegiatan pendidikan di sekolah yang disampaikan oleh para pengajar setempat.
Manfaatnya akan terasa setelah KBM berlangsung. MOS bisa juga menjadi masa adaptasi siswa baru terhadap suasana dan lingkungan sekolah baru yang akan mereka tempati.
Kalaupun seringkali kakak-kakak panitia MOS menyuruh siswa baru membawa ini dan itu, sebenarnya itu untuk kepentingan siswa baru tersebut. Misalnya membawa makanan dengan nama yang aneh-aneh, semua itu dimaksudkan agar siswa baru pada saat istirahat berlangsung mereka tidak perlu pergi ke kantin untuk membeli makanan, tetapi cukup menyantap makanan yang mereka bahwa. Contoh lain, mereka harus meminta tanda tangan dari kakak-kakak panitia MOS. Itu dimaksudkan agar para siswa baru bisa lebih dekat dengan kakak-kakak kelasnya. Dari dua contoh di atas kita bisa melihat manfaat dari MOS tersebut yang seringkali tidak disadari oleh para siswa baru. 
ERIC KURNIAWAN. Kelas 3 SMUN 17 Bandung. Sebetulnya kegiatan orientasi itu memiliki segi positif dan segi negatifnya. Segi positifnya yaitu para siswa baru dapat mengenal lebih dekat keadaan/suasana di sekolahnya yang baru selain itu siswa baru juga dapat mengetahui dan mengenal para guru dan kakak kelas di sekolah yang bersangkutan. Segi negatifnya yaitu kegiatan orientasi tersebut mengarah kepada perpeloncoan (meminta hal "macam-macam" kepada adik kelas). Hal tersebut jelas sama sekali tidak ada manfaatnya, kalaupun ada, manfaatnya sangat sedikit sekali.
Alangkah baiknya kalau tindakan perpeloncoan seperti itu dihilangkan dari kegiatan orientasi dan diganti dengan kegiatan yang jauh lebih berguna seperti perlombaan sepak bola, perlombaan menghias ruangan, perlombaan membaca puisi, perlombaan menyanyi, dan lain sebagainya. Karena walau bagaimana pun kegiatan tersebut jauh lebih berguna daripada kegiatan perpeloncoan (meminta hal macam-macam kepada adik kelas).
DEDI PERMANA, Kelas II SMU Plus Assalaam. Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) bagi siswa baru yang telah diterima merupakan suatu kenangan atau suatu keharusan yang telah dibuat program oleh masing-masing sekolah negeri maupun swasta. Tujuan diadakannya MOPD adalah untuk mengenal lingkungan sekolah dan teman-teman satu angkatan. Kedua, untuk mengetahui aturan yang ada di sekolah masing-masing karena setiap sekolah punya tata tertib yang harus dilaksanakan dan dipatuhi seluruh siswa-siswinya.
Jadi MOPD harus dilaksanakan karena pelaksanan MOPD ini sangat besar manfaatnya. Misalnya, siswa yang tadinya kurang begitu aktif dalam berorganisasi, maka dalam MOPD ini diberikan gambaran untuk bisa berorganisasi karena sekolah merupakan tempat bermain dan tempat belajar untuk peserta didik.
Jadi saya sarankan kepada seluruh panitia MOPD untuk melaksanakan orientasi dan pengenalan sekolah kepada siswa-siswi baru sifatnya mendidik tidak dengan cara perpeloncoan karena perpeloncoan sudah tidak lagi diberikan untuk siswa-siswi seusia SMU. Perpeloncoan ini bisa dilaksanakan dengan yang bersifat mendidik.***

No comments: