Saturday, February 14, 2009

KOMPAS Cetak : Indonesia-Jepang Finalisasi Kontrak LNG

KOMPAS Cetak : Indonesia-Jepang Finalisasi Kontrak LNG

Indonesia-Jepang Finalisasi Kontrak LNG
Sabtu, 14 Februari 2009 | 01:45 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia dan Jepang melakukan finalisasi kontrak perpanjangan jual beli gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari Kilang Bontang. Kesepakatan awal ditandatangani di Osaka, Jepang, Jumat (13/2).

Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas R Priyono dalam siaran persnya menyebutkan bahwa kesepakatan ditandatangani oleh Pertamina–Total Indonesie dan Inpex Corporation, sebagai pengelola Kilang Bontang dan produsen gas, dengan enam perusahaan Jepang.

Keenam pembeli gas itu adalah Chubu Eelctric, Kansai Electric, Kyushu Eelctric, Nippon Steel, Osaka Gas, dan Toho Gas.

Kontrak penjualan akan berlaku selama 10 tahun, antara tahun 2011 dan 2020. Total volume LNG yang terkontrak 25 juta ton, dan akan disuplai dari Kilang Bontang. Gas akan diambil dari Blok Mahakam yang dioperasikan oleh Total E&P Indonesie.

Kebutuhan meningkat

Indonesia mulai mengekspor LNG ke Jepang tahun 1978 dan 1981 yang bersumber dari Kilang Arun dan Kilang Bontang. Kontrak ekspor LNG tersebut akan habis tahun 2010 dan 2011.

Oleh karena kebutuhan gas di dalam negeri meningkat, pemerintah telah memutuskan mengurangi ekspor LNG dari Bontang ke Jepang, dari rata-rata 12 juta ton per tahun menjadi 3 juta ton dan 2 juta ton per tahun.

Indonesia dan Jepang telah menyepakati perbaikan formula harga jual gas dan pengurangan volume gas yang terkontrak pada April 2008.

Rinciannya, 3 juta ton per tahun untuk periode 2011 sampai 2015 dan 2 juta ton per tahun untuk periode 2016 sampai 2020.

Menurut Priyono, dengan harga jual LNG yang lebih tinggi dibandingkan harga jual sebelumnya, akan membantu pencapaian tingkat keekonomian proyek gas di blok Mahakam.

Selanjutnya, gas dari blok tersebut juga dapat dipakai untuk domestik. Total telah berkomitmen memasok 1,5 juta ton LNG untuk keperluan industri dan pembangkit di Jawa.

”Keuntungan kedua adalah penandatanganan ini juga akan menghapus klaim kekurangan pengiriman LNG sehingga Pemerintah Indonesia tidak akan menanggung klaim biaya dari para pembeli. Kondisi ini juga akan berlaku pada kontrak baru lainnya,” papar Priyono.

Klaim shortage LNG sebanyak 90 kargo hingga tahun 2010 yang diminta oleh para pembeli Jepang kepada Indonesia dihapus. Penghapusan klaim tersebut dituangkan dalam bentuk penandatanganan deliverability resolution agreement (DRA) antara Pertamina dengan para pembeli LNG Western Buyers.

Secara terpisah, anggota Staf Ahli Direktur Hulu PT Pertamina Yoga P Suprapto mengemukakan, Indonesia seharusnya mengoperasikan penuh Blok Mahakam. ”Sekarang mengoperasikan Blok Mahakam tidak sulit, Pertamina pasti bisa. Sudah tidak ada risikonya,” kata Yoga.

Kontrak Total di Blok Mahakam akan berakhir pada 2017. Saat ini perusahaan migas asal Perancis itu sedang melakukan negosiasi perpanjangan dengan pemerintah. (DOT)

Tuesday, February 03, 2009

Bisnis.Com - Bisnis Indonesia Online: Referensi Bisnis Terpercaya » Sektor Riil » Telematika » Pengguna seluler baru naik hingga 2 juta

Bisnis.Com - Bisnis Indonesia Online: Referensi Bisnis Terpercaya » Sektor Riil » Telematika » Pengguna seluler baru naik hingga 2 juta

JAKARTA (Bisnis.com): Pengguna seluler baru di Indonesia naik hingga 2 juta orang menjadi 15,5 juta pada kuartal ketiga tahun lalu dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut mendongkrak angka pengguna seluler di Indonesia sebesar 57,1% menjadi 131,64 juta orang. Laporan terbaru yang dirilis oleh The Mobile World, seperti dikutip dari Cellular-News, menunjukkan pada kuartal II, Telkomsel, operator seluler yang memimpin pasar, hanya memperoleh tambahan pelanggan sebesar 1,1 juta.

Namun, pada kuartal III/2008, kinerja Telkomsel terlihat lebih baik dengan peningkatan jumlah pengguna baru sebesar 8,1 juta. Angka ini mendongkrak jumlah pengguna Telkomsel menjadi 60,5 juta.

Pada kuartal II/2008, pertumbuhan pengguna seluler di Indonesia didorong oleh pencapaian Indosat dengan 6 juta pelanggan dan XL dengan 4,5 juta pelanggan.

Sementara itu, pada kuartal III/2008, pengguna baru Indosat mencapai 3,1 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan peningkatan pengguna baru pada kuartal III/2007 yang mencapai 2 juta. Untuk pengguna baru XL pada periode yang sama mengalami penurunan dari 2,6 juta pelanggan menjadi 2,2 juta.

Jumlah pelanggan Indosat secara total pada kuartal ketiga III/2008 sebesar 35,5 juta dan XL 25,1 juta.

Pangsa pasar Telkomsel turun sebesar 7,1% poin menjadi 46%, pangsa pasar Indosat naik 0,6% poin menjadi 26,9%, dan XL naik 3,8% poin menjadi 19,1%.

Operator Natrindo menjadi pemain lain yang juga mengalami peningkatan. Pelanggan Natrindo pada kuartal III/2008 bertambah 1,15 juta menjadi 1,6 juta dan berada di urutan ke enam.�

Sementara pelanggan Hutchison (merek 3) naik sebesar 0,40 juta menjadi 3,6 juta, sedangkan pengguna Mobile-8 (fren) meningkat 0,4 juta menjadi 4,2 juta.

Tingkat penetrasi seluler di Indonesia pada kuartal III/2008 tumbuh menjadi 52% dari 33,6% pada kuartal III/2007. Laporan ini menyebutkan untuk kuartal IV/2008 akan menjadi periode yang terberat bagi para operator seluler di Indonesia. The Mobile World memperkirakan tingkat penetrasi seluler hingga akhir 2008 mencapai 55%.(yn)