Monday, August 02, 2004

Bank Pos (forgotten issue)

Date: 27 Mar 99 09:48:54 JVT
From: hafras <> To: Subject: KONTAN dan BankPOS CC: , ,
Sebagai karyawan BankPOS saya harus megucapkan terima kasih atas perhatian yang begitu besar dari Redaksi KONTAN terhadap perkembangan BankPOS Nusantara.
Dalam enam bulan terakhir (mohon koreksi kalau saya salah) KONTAN telah melakukan investigasi terhadap BankPOS sebanyak dua edisi. Tidak ada tabloid lainnya yang memberitakan BankPOS secara berulang-ulang seperti KONTAN.
Bahkan koran atau tabloid lainnya mungkin tidak pernah memberitakan mengenai BankPOS. Dalam setiap edisi KONTAN pada halaman depan selalu di beri judul dengan warna mencolok mengenai BankPOS.
Yang terakhir pada edisi No. 26, Tahun III, 29 Maret 1999. KONTAN memberi judul pada halaman depan"
Isi berita pada halaman 6 tergambarkan bahwa para mantan Direksi BankPOS kecuali Direktur External Affair Bpk. Hana Suryana (sekarang merupakan salah satu Tim Pengelola BankPOS), tidak lolos "fit and proper test".
Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah memang seluruh mantan Direksi BankPOS tidak lulus "fit and proper test" ? Mana yang harus dipercaya, sumber KONTAN atau homepage BI:
http://www.bi.go.id dan harian KOMPAS yang menyebutkan seluruh mantan pemegang saham, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi memenuhi kriteria "fit and proper test".
Berita ini harus diluruskan. Dalam terbitan yang juga memuat tulisan mengenai BankPOS, KONTAN terlalu memojokkan para Dewan Direksi (sekarang mantan Dewan Direksi).
Apakah KONTAN tidak jeli memperhatikan dampak pemberitaan ini terhadap para mantan Dewan Direksi ?
Menurut saya KONTAN terlalu berlebihan dalam memberitakan BankPOS. Dari 7 bank yang di "take over" (BTO) bank mana yang terbaik manajemen-nya ?
Apalagi dibandingkan dengan bank-bank yang ter-likuidasi. KONTAN nyata-nyata tidak melakukan investigasi terhadap bank-bank lainnya sebut misalnya Bank "BN" atau Bank "Dt" yang bersama BankPOS di-BTO-kan.
Saran saya, KONTAN sebaiknya melakukan investigasi berita bukan memberitakan berita yang tidak layak dan berdasarkan sumber yang tidak dapat dipercaya.
Dibandingkan dengan Tabloid Ekonomi dan Keuangan lainnya, KONTAN tertinggal jauh baik dari segi keakuratan maupun keberanian. Mengapa KONTAN tidak berani memberitakan bank-bank yang jelas terlihat kebobrokannya ? Bandingkan dengan tabloid "K" misalnya ? Atau dengan tabloid "S" yang dulunya dilarang keras beredar ?
Lalu mengapa KONTAN tidak melakukan investigasi "fit and proper test" terhadap para pengurus, pengelola atau karyawan BPPN ? Kalau jeli KONTAN dapat meng-investigasi para Tim Pengelola BankPOS dari BPPN apakah mereka lebih baik dibandingkan dengan para mantan Dewan Direksi BankPOS ?
Menurut saya para pengurus BPPN tidak lebih baik dari mantan Direksi BankPOS.
Sayang, KONTAN kurang jeli melihat permasalahan ini. Apakah KONTAN berani membuat investigasi berita mengenai para pengurus BPPN ? Apakah mereka Lulus "Fit and Proper Test"?
Kalau boleh saya sampaikan bahwa BankPOS yang sekarang di-awaki oleh Tim Pengelola BankPOS dari BPPN lebih buruk kinerjanya dibandingkan dengan para mantan Dewan Direksi BankPOS. Ingat mereka semua (mantan Dewan Direksi) lulus "Fit and Proper Test" sedangkan Tim Pengelola menurut saya belum memenuhi kriteria tersebut.
Tim Pengelola bukan sebagai malaikat penyelamat melainkan hanya menjadi malaikat pencabut nyawa. Mungkin hal ini juga terjadi di beberapa bank yang di-BTO-kan, kinerja bukan membaik tetapi memburuk. Ini yang harus diberitakan !
Terima kasih.

No comments: